Kontingen Indonesia Tampil Memukau di Pembukaan Paralympic Tokyo 2020
Paralympic Tokyo 2020 sudah resmi diselenggarakan mulai 24 Agustus 2021 - 5 September 2021. Opening ceremony berlangsung pada Selasa (24/8/2021) pukul 17:50 WIB di Olympic Stadium Japan. Sama halnya dengan Olimpiade Tokyo 2020 yang dimana tidak memperbolehkan penonton untuk menyaksikan pergelaran secara langsung, hal ini berlaku juga pada Paralympic Tokyo 2020 termasuk saat acara pembukaan.
Dalam pelaksanaan opening ceremony ini, Indonesia tampil memukau pada saat defile kontingen. Berada di urutan setelah negara India, pembawa bendera negara Indonesia yaitu Jaenal Aripin dan Hanik Puji Astuti muncul dengan diiringi beberapa defile kontingen lainnya. Hanik merupakan atlet perwakilan dari cabor menembak sedangkan Jaenal merupakan atlet perwakilan dari cabor atletik, keduanya akan debut untuk bertanding di Paralympic 2020.
Kontingen Indonesia telah mengenakan kostum dari percampuran 4 budaya di Indonesia. Jaenal dan Hanik tampil dengan mengenakan pakaian adat Sumatera Barat & Bali sedangkan untuk kontingen yang lain mengenakan pakaian adat Papua & Kalimantan (Dayak). Mereka mengenakan kostum dengan dominasi warna merah dan putih yang cukup menarik perhatian. Dibalik dari kostum memukau yang mereka kenakan, ada tangan manis nan kreatif dibelakangnya. Kostum tersebut merupakan hasil desain perancang busana asal Solo, Rory Wardana Poesponingrat. Rory mengangkat tema "Ratna Mutu Manikam" yang artinya sebuah nama kumpulan permata yang berkilau untuk diwujudkan dalam busana adat daerah.
Pada kostum yang dikenakan oleh Hanik terdapat modifikasi baju adat Sumatera seperti warna merah yang terbuat dari kain beludru yang dipadukan dengan songket merah dari pulau Sumatera. Kemudian pada kostum yang dikenakan oleh Jaenal Aripin terdapat modifikasi baju adat Bali yang dimana menggunakan Udeng Bali putih dengan perpaduan kain jaguar berwarna merah dengan ornamen bordir emas serta menutupi kain Prada merah putih.
Sementara itu kostum yang dikenakan oleh Ajeng Widha, kontingen yang mengenakan kostum dari daerah Kalimantan terdapat modifikasi berupa kain motif jaguar berwarna merah dengan detail cumi-cumi Kalimantan dan dihiasi dengan manik-manik. Ikat kepala menggunakan tiruan Bulu Burung Enggang. Serta untuk kostum yang dikenakan Purwo Adi sebagai kontingen yang mengenakan kostum dari daerah Papua terdapat modifikasi kain beludru merah sebagai atasan dengan kalung yang terbuat dari tiruan taring babi hutan dan mahkotanya terbuat dari bulu kasuari tiruan dan cangkang.
Untuk rombongan kontingen yang berbaris di belakang pembawa bendera tidak kalah memukau, mereka mengenakan kostum yang juga hasil rancangan Rory Wardana berupa jaket yang didominasi dengan warna merah dan terdapat lambang negara Garuda Pancasila terbuat dari kuningan tebal disematkan di dada kanan atas. Lambang Paralimpiade disulam di dada kiri atas, sedangkan bagian belakang disulam dengan peta nasional Indonesia.
Paralympic Tokyo 2020 akan diikuti oleh sekitar 4.400 atlet dari 162 kontingen dari seluruh dunia, termasuk satu tim pengungsi. Mereka akan memperebutkan 539 medali emas dari 22 cabang olahraga. Negara Indonesia telah mengirimkan 23 atlet dari 7 cabang olahraga yang sudah siap bertanding.
Berikan terus dukungan kalian untuk atlet yang bertanding, Sobat Runners!